Pages

Sunday, July 18, 2010

Metodologi Penelitian

Sifat dan asumsi dasar ilmu
Sifat ilmu
 Ilmu menjelajahi dunia empiric tampa batas sejauh dapat ditangkap oleh indera
 Tingkat kebenaran bersifat relative/ tidak sampai pada kebenaran yang mutlak
 Ilmu menemukan prposisi yang teruji seccara empiric
Asumsi dasar ilmu
 Dunia itu ada
 Fenomena yang ditangkap oleh indera adalah berhubungan satu sama lain
 Kebenaran ilmu didasarkan pada unsure-unsur atau elemen sistematika yang membangun
Sikap ilmiah
 Ingintahu, mempertanyakan/, penasaran (buka so tahu) terhadap sesuatu yang tidak wajar/ tidak semestinya, ada kesejnagnan.
 Skeptic, memeriksa (ragu-ragu) terhadap pernyataan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya
 Kritik; cakap menunjukkan batas dan pengertian suatu soal, menunjukkan perbedaan dan persamaan dua yang dbandingkan
 Objektif; mementingkan peninjauan tentang objeknya (meskipun tidak ada objektif mutlak)
 Normatif; memperhatikan baik buruk bagi kemanusiaan (mungkin juga, ulet, rendah hati, jujur toleran dll)
Anatomi ilmu’
Fenomena : kejadian atau gejala yang ditangkap indera manusia dan dijadikan masalaj karena belum diketahui (apa, mengapa dan bagaimana) adanya.
Konsep : istilah/ symbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena (abstraksi dari fenomena)
Variabel: variasi sifat, jumlah atau besaran yang mempunyai nilai kategorial/ bertingkat (kualitatif/ kuantitatif) sebagai hasil penelaan mendasar dari konsep
Proposisi: kalimat ungkapan yang terdiri dari dua variabel atau lebih yang menyatakan keterkaitan atau hubungan sebab akibat
Fakta: proposisi yang teruji secara empirik (hubungan yang ditunjang oleh data empiric)
Teori: jalinan fakta menurut kerangka bermakna.
Langkah-langkah sistematis dalam metode ilmiah
1. Menetapkan, merumuskan, dan mengidentifikasi masalah
2. Menyusun kerangka piker
3. Merumuskan hipotesis
4. Menguji hipotesis secara empiris
5. Membahas jawaban rasional dengan jawaban empiris
6. Menarik kesimpulan

0 komentar:

Post a Comment