Pages

Sunday, July 18, 2010

Perkembangan anak usia Dini

Tulisan ini sebenarnya bagian dari tugas matrikulasi yang saya dapatkan, beberapa catatan penting tentang perkembangan anak usia dini adalah sebagai berikut :
B) Karakteristik Perkembangan Anak usia Dini
Anak usia dini (0-8) tahun adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.Karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya.Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik,secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut.
1) usia 0-1 tahun
Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain:
a) Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling,merangkak,duduk,berdiri,dan
berjalan
b) Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera,seperti melihat,atau mengamati
meraba,mendengar,mencium,dan mengecap dengan memasukan setiap benda kemulut.
c) Mempelajari komunikasi sosial

2) Usia 2-3 tahun
Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2-3 tahun,antara lain:
a) Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya
b) Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa
c) Anak mulai belajar mengembangkan emosi

3) Usia 4-6 tahun
Anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik antara lain:
a) Berkaitan dengan perkembangan fisik,anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan
b) Perkembangan bahasa juga semakin baik
c) Perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat,ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak
yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar
d) Bentuk permainan anak masih bersifat individu,bukan permainan sosial

4) Usia 7-8 tahun
Karakteristik perkembangan anak usia 7-8 tahun antara lain:
a) Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat
b) Perkembangan sosial,anak mulia ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya
c) Anak mulai menyukai permainan sosial
d) Perkembangan emosi

C) Kondisi yang mempengaruhi anak usia dini
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini,secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua,yaitu:
1) Faktor bawaan
Adalah faktor yang diturunkan dari kedua orang tuanya,baik yang bersifat fisik maupun psikis
2) Faktor lingkungan
Adalah faktor yang berasal dari luar faktor bawaan,meliputi seluruh lingkungan yang dilalui oleh anak.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik yang mempengaruhi kegagalan berkembang terutama berkaitan dengan terjadinya penyakit pada anak, yaitu:
- Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan sindroma Turner)
- Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau kekurangan hormon lainnya
- Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
- Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
- Anemia atau penyakit darah lainnya
- Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi
Menurut Soetjiningsih secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik (instrinsik) dan faktor lingkungan (ekstrinsik). Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini adalah bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, suku bangsa / bahasa, gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor ini, sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain di akibatkan oleh faktor genetik juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
2. Faktor Ekstrinsik
Yang merupakan faktor ekstrinsik:
- Faktor psikis dan sosial (misalnya tekanan emosional akibat penolakan atau kekerasan dari orang tua).
- Depresi bisa menyebabkan nafsu makan anak berkurang. Depresi bisa terjadi jika anak tidak mendapatkan rangsangan sosial yang cukup, seperti yang dapat terjadi pada bayi yang diisolasi dalam suatu inkubator atau pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
- Faktor ekonomi (dapat mempengaruhi masalah pemberian makanan kepada anak, tempat tinggal dan perilaku orang tua). Keadaan ekonomi yang pas-pasan dapat menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhannya
- Faktor lingkungan (termasuk pemaparan oleh infeksi, parasit atau racun).
Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-psiko-fisiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
3. Faktor Pendukung
Faktor – faktor pendukung perkembangan anak, antara lain :
1) Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut
2) Peran aktif orang tua
3) Lingkungan yang merangsang semua aspek perkembangan anak
4) Peran aktif anak
5) Pendidikan orang tua (Soetjiningsih, 1998).
C. Fase Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah
Pada masa usia pra sekolah ini dapat diperinci lagi menjadi 2 masa, yaitu masa vital dan masa estetik.
1. Masa Vital
Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu ini sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan. Anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya, tidaklah karena mulut merupakan sumber kenikmatan utama tetapi karena waktu itu mulut merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar (Elizabeth B. Hurlock, 1999).
Pada tahun kedua telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan anak akan mulai belajar menguasai ruang. Mula-mula ruang tempatnya saja, kemudian ruang dekat dan selanjutnya ruang yang jauh. Pada tahun kedua ini umumnya terjadi pembiasaan terhadap kebersihan (kesehatan). Melalui latihan kebersihan ini, anak belajar mengendalikan impuls-impuls atau dorongan-dorongn yang datang dari dalam dirinya (umpamanya buang air kecil dan air besar) (Elizabeth B. Hurlock, 1999).
2. Masa Estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi panca
inderanya. Pada masa ini, panca indera masih peka karena itu Montessori menciptakan bermacam – macam alat permainan untuk melatih panca inderanya (Yusuf, 2001: 69).
D. Tugas Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah
Havighurst (1961) mengartikan tugas perkembangan adalah merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangan-nya, seperti tugas yang berkaitan dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya. Tugas-tugas perkembangan pada usia 0 sampai 6 tahun adalah sebagai berikut :
1) Belajar berjalan
2) Belajar memakan makanan padat
3) Belajar berbicara
4) Belajar buang air kecil dan buang air besar
5) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6) Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7) Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam
8) Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara / orang lain
9) Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata hati).
Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun adalah sebagai berikut:
1) Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum
2) Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh
3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
4) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
5) Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
6) Mengembangkan penngertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan nilai
8) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
9) Mencapai kebebasan pribadi
Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun sebagai berikut:
1) Berdiri dengan satu kaki (gerakan kasar)
2) Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
3) Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan kecerdasan)
4) Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan mandiri)
E. Stimulasi Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun
Stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun adalah :
1) Gerakan kasar, dilakukan dengan memberi kesempatan anak melakukan permainan yang melakukan ketangkasan dan kelincahan.
2) Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan membantu anak belajar menggambar.
3) Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya dengan membantu anak mengerti satu separuh dengan cara membagikan kue.
4) Bergaul dan mandiri, dengan melatih anak untuk mandiri, misalnya bermain ke tetangga (Suherman, 2000)

0 komentar:

Post a Comment